Definisi
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva , selaput bening yang menutupi bagian
putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang ditandai oleh dilatasi vaskular, infiltrasi selular dan eksudasi. Peradangan Konjungtivitis dapat
disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, atau kontak dengan benda asing,
misalnya kontak lensa.
Konjungtivitis vernal adalah
peradangan konjungtiva bilateral dan berulang (recurrence) yang khas, dan
merupakan suatu reaksi alergi. Penyakit ini juga dikenal sebagai “catarrh musim
semi” dan “konjungtivitis musiman” atau “konjungtivitis musim kemarau”. Sering
terdapat pada musim panas di negeri dengan empat musim, atau sepanjang tahun di
negeri tropis (panas).
Etiologi
- Reaksi hipersensitivitas tipe I dan
IV
Epidemiologi
- Usia muda 3 - 25 tahun
- Riwayat alergi
- Sering pada daerah tropis dan panas
- Laki-laki = perempuan
Anamanesis
- Sejak kapan ?
- Onset ? akut (episkleritis,
subconjunctival hemorhage, contact dermaconjunctivitis, conjunctivitis acute àviral, bakterial, jamur, vernal ),
kronis (trachoma)
- Bilateral/ unilateral ?
- Riwayat alergi ?
- Apakah ada mata buram ? (DD/
keratitis, galukoma, iridosiklitis, endoftalmitis, dan panoftalmitis)
- Mata merah ?
Gejala
|
Gatal
|
Sekret
|
Berair
|
Pedih
|
Fotofobia
|
Sifat
|
Episkleritis
|
|
|
|
√
|
|
Unilateral
|
Skleritis
|
|
|
√
|
√
|
√
|
Bilateral
|
Pterygium
|
|
|
√
|
|
|
Unilateral
|
pseudopterygium
|
|
|
√
|
|
|
Unilateral
|
Konj. Vernal
|
√
|
Mukoid
|
√
|
√
|
√
|
Bilateral
|
Konj. Viral
|
+/-
|
Jernih
|
√
|
|
|
Uni/bila
|
Konj. Bakterial
|
|
mukpu
|
√
|
|
|
Uni/bila
|
Trachoma
|
|
mukpu
|
|
|
|
Unilateral
|
- Riwayat DM ?
- Riw. Operasi katarak sebelumnya ?
- Riw. Trauma ?
- Riwayat sakit kepala, mual muntah,
dan penglihatan terdapat halo ? dd/ glukoma
Diagnosis banding
keluhan “Mata merah”
Visus
normal : Merah merata à konj. Vernal, konj. Viral, konj. Bakteri, konj. Jamur
& trakoma
Merah
tidak merata à episkleritis, skleritis, pterygium, pesudopterygium, sub.
Konjungtiva hemorhagic, pinguecula iritan
Visus
menurun : Keratitis dan ulkus kornea, glaukoma skut, iridosiklitis,
endoftalmitis, dan panoftalmitis
Klasifikasi
ü Konjungtivitis vernal bentuk palpebra
Terutama
mengenai konjungtiva tarsal superior, terdapat pertumbuhan papil yang besar (Cobble Stone) yang diliputi sekret
mukoid. Tampak sebagai tonjolan bersegi banyak dengan permukaan rata serta
terdapat kapiler ditengahnya. Konjungtiva tarsal bawah hiperemi dan edema.
Kelainan kornea lebih berat dibandingkan bentuk limbal.
ü Konjungtivitis vernal bentuk limbal
Hipertrofi
pappil pada limbus superior yang dapat membentuk jaringan hiperplastik gelatin,
dengan trantas dot yang merupakan
degenerasi epitel kornea atau eosinofil dibagian epitel limbus kornea.
ü Konjungtivitis vernal bentuk campuran
Gambaran Klinis
-
Bilateral
-
Mata
merah
-
Sekret
mukoid
-
Gatal
-
Mata
berair
-
Rasa
pedih
-
Sensasi
seperti ada benda asing
-
Sensitif
terhadap cahaya
Status Oftalmikus
Gejala
|
Konj. vernal
|
Konj. bakteri
|
Konj. Viral
|
Trachoma
|
Gatal
|
+
|
-
|
+/-
|
-
|
Inj. konjungtiva
|
Ringan/sedang
|
Jelas
|
Sedang
|
Sedang
|
Sekret
|
Mukoid
|
Mukpurulen
|
Jernih
|
Mukpurulen
|
Kemosis
|
++
|
++
|
+/-
|
+/-
|
Folikel
|
++
|
-
|
+
|
++
|
Epifora
|
+
|
+
|
++
|
+
|
Papila
|
+
|
+
|
-
|
+/-
|
Membran/
pesudomembran
|
-
|
+/-
|
+/-
|
-
|
Pem. KGB
|
-
|
+
|
++
|
+
|
Demam
|
-
|
+/-
|
+/-
|
-
|
-
Visus
normal
-
Konjungtiva
bulbi : injeksi konjungtiva
-
Limbus
kornea : Trantas DOT
-
Kkonjungtiva
tarsal superior :Cobble Stone
Patofisiologi
(Biomolekuler)
Pemeriksaan Penunjang
ü Pemerikaan Laboratorium :
-
Pemeriksaan
darah à eosinofil dan kadar serum igE
meningkat
-
Pulasan
Giemsa (eksudatnya) à banyak eosinofil dan granula-granula bebas eosinofilik.
Terapi
Biasanya penyakit ini akan sembuh
sendiri setelah 2-10 tahun seiring peningkatan sistem imun. Tujuan pengobatan untuk menghilangkan gejala
dan menghindari efek iatrogenik dari obat yang diberikan sebgai konservatif. Tetapi
medikasi yang dipakai terhadap gejala hanya memberikan hasil jangka pendek,
karena dapat berbahaya jika dipakai untuk jangka panjang. Penggunaan steroid
berkepanjangan ini harus dihindari karena bisa terjadi infeksi virus, katarak,
hingga ulkus kornea oportunistik.
ü Farmakologi
Terapi
Lokalis :
- Asetil sistein 10-20% tetes mata à sebagai mukolitik untuk mengencerkan
sekret yang mukoid dengan merusak ikatan disulfid.
- Stabilitator sel mast : Natrium
kromoglikat 2% topikal dapat diberikan 4 kali sehari untuk mencegah degranulasi
sel mas dengan memblok kanal kalsium. Diberikan selama 4-6 bulan untuk mncegah
kekambuhan.
- Streoid topikal à menghambat biosintesa mediator dan
mengganggu komunikasi antar sel dengan mencegah pelepasan limfokin,
antihistamin topikal.
Terapi Sistemik :
- Anti histamin dan steroid sistemik
dapat diberikan pada kasus yang berat.
- Cromolyn topical adalah agen
profilaktik yang baik untuk kasus sedang sampai berat. Bila tidak ada hasil
dapat diberikan radiasi, atau dilakukan pengangkatan giant papil.
- Dexamethasone 2-3 tablet 4 x sehari
selama 1-2 minggu
- Antibiotik dapat diberikan untuk
mencegah infeksi sekunder disertai dengan sikloplegik.
Pencegahan
- - Menghindari tindaka menggosok-gosok mata dengan tangan atau jari
- - Menghindari daerah yang berangin kencang
- - Kacamata gelap untuk fotofobia dan untuk mengurangi kontak dengan alergen di udara terbuka
- - Kompres air dingin untuk mengurangi gejala
- - Air mata buatan atau tetes mata artifisial berfungsi melarutkan alergen dan mencuci mata.
Prognosis
Konjungivitis vernal dapat membaik
pada sebagian besar kasus à sembuh spontan (Self Limited Diseases), tetapi dapat
terus berlanjut dari waktu ke waktu, dan semakin memburuk selama musim-musim
tertentu. Komplikasi juga dapat terjadi apabila tidak ditangani dengan baik.
Komplikasi
Dapat menimbulkan keratitis epitel
atau ulkus kornea superfisial sentral atau parasentral, yang dapat diikuti dengan pembentukan jaringan sikatriks yang ringan. Penyakit ini juga dapat
menyebabkan penglihatan menurun. Kadang-kadang didapatkan panus, yang tidak menutupi
seluruh permukaan kornea. Perjalanan penyakitnya sangat menahun dan berulang,
sering menimbulkan kekambuhan terutama di musim panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar