My Discuss

Jumat, 14 November 2014

Konjungtivitis Vernal

My Discuss: Konjungtivitis Vernal: Definisi Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva , selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yan...

Rabu, 12 November 2014

Konjungtivitis Vernal


Definisi
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva , selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang ditandai oleh dilatasi vaskular, infiltrasi selular dan eksudasi. Peradangan Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, atau kontak dengan benda asing, misalnya kontak lensa.
Konjungtivitis vernal adalah peradangan konjungtiva bilateral dan berulang (recurrence) yang khas, dan merupakan suatu reaksi alergi. Penyakit ini juga dikenal sebagai “catarrh musim semi” dan “konjungtivitis musiman” atau “konjungtivitis musim kemarau”. Sering terdapat pada musim panas di negeri dengan empat musim, atau sepanjang tahun di negeri tropis (panas).

Etiologi
-     Reaksi hipersensitivitas tipe I dan IV

Epidemiologi
-     Usia muda 3 - 25 tahun
-     Riwayat alergi
-     Sering pada daerah tropis dan panas
-     Laki-laki = perempuan

Anamanesis
-     Sejak kapan ?
-     Onset ? akut (episkleritis, subconjunctival hemorhage, contact dermaconjunctivitis, conjunctivitis acute àviral, bakterial, jamur, vernal ), kronis (trachoma)
-     Bilateral/ unilateral ?
-     Riwayat alergi ?
-     Apakah ada mata buram ? (DD/ keratitis, galukoma, iridosiklitis, endoftalmitis, dan panoftalmitis)

-     Mata merah ?
Gejala
Gatal
Sekret
Berair
Pedih
Fotofobia
Sifat
Episkleritis




Unilateral
Skleritis


Bilateral
Pterygium




Unilateral
pseudopterygium




Unilateral
Konj. Vernal
Mukoid
Bilateral
Konj. Viral
+/-
Jernih


Uni/bila
Konj. Bakterial

mukpu


Uni/bila
Trachoma

mukpu



Unilateral
-     Riwayat DM ?
-     Riw. Operasi katarak sebelumnya ?
-     Riw. Trauma ?
-     Riwayat sakit kepala, mual muntah, dan penglihatan terdapat halo ? dd/ glukoma

Diagnosis banding keluhan “Mata merah”
Visus normal            :  Merah merata à konj. Vernal, konj. Viral, konj. Bakteri, konj. Jamur &   trakoma
                                      Merah tidak merata à episkleritis, skleritis, pterygium, pesudopterygium, sub. Konjungtiva hemorhagic, pinguecula iritan
Visus menurun        :  Keratitis dan ulkus kornea, glaukoma skut, iridosiklitis, endoftalmitis, dan panoftalmitis

Klasifikasi
ü Konjungtivitis vernal bentuk palpebra
Terutama mengenai konjungtiva tarsal superior, terdapat pertumbuhan papil yang besar (Cobble Stone) yang diliputi sekret mukoid. Tampak sebagai tonjolan bersegi banyak dengan permukaan rata serta terdapat kapiler ditengahnya. Konjungtiva tarsal bawah hiperemi dan edema. Kelainan kornea lebih berat dibandingkan bentuk limbal.
ü Konjungtivitis vernal bentuk limbal
Hipertrofi pappil pada limbus superior yang dapat membentuk jaringan hiperplastik gelatin, dengan trantas dot yang merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil dibagian epitel limbus kornea.
ü Konjungtivitis vernal bentuk campuran

Gambaran Klinis
-          Bilateral
-          Mata merah
-          Sekret mukoid
-          Gatal
-          Mata berair
-          Rasa pedih
-          Sensasi seperti ada benda asing
-          Sensitif terhadap cahaya

Status Oftalmikus
Gejala
Konj. vernal
Konj. bakteri
Konj. Viral
Trachoma
Gatal
+
-
+/-
-
Inj. konjungtiva
Ringan/sedang
Jelas
Sedang
Sedang
Sekret
Mukoid
Mukpurulen
Jernih
Mukpurulen
Kemosis
++
++
+/-
+/-
Folikel
++
-
+
++
Epifora
+
+
++
+
Papila
+
+
-
+/-
Membran/ pesudomembran
-
+/-
+/-
-
Pem. KGB
-
+
++
+
Demam
-
+/-
+/-
-
-          Visus normal
-          Konjungtiva bulbi : injeksi konjungtiva
-          Limbus kornea : Trantas DOT
-          Kkonjungtiva tarsal superior :Cobble Stone

Patofisiologi (Biomolekuler)
 



Pemeriksaan Penunjang

ü Pemerikaan Laboratorium :
-          Pemeriksaan darah à eosinofil dan kadar serum igE meningkat
-          Pulasan Giemsa (eksudatnya) à banyak eosinofil dan granula-granula bebas eosinofilik.

Terapi
Biasanya penyakit ini akan sembuh sendiri setelah 2-10 tahun seiring peningkatan sistem imun.  Tujuan pengobatan untuk menghilangkan gejala dan menghindari efek iatrogenik dari obat yang diberikan sebgai konservatif. Tetapi medikasi yang dipakai terhadap gejala hanya memberikan hasil jangka pendek, karena dapat berbahaya jika dipakai untuk jangka panjang. Penggunaan steroid berkepanjangan ini harus dihindari karena bisa terjadi infeksi virus, katarak, hingga ulkus kornea oportunistik.
ü Farmakologi
Terapi Lokalis :
-     Asetil sistein 10-20% tetes mata à sebagai mukolitik untuk mengencerkan sekret yang mukoid dengan merusak ikatan disulfid.
-     Stabilitator sel mast : Natrium kromoglikat 2% topikal dapat diberikan 4 kali sehari untuk mencegah degranulasi sel mas dengan memblok kanal kalsium. Diberikan selama 4-6 bulan untuk mncegah kekambuhan.
-     Streoid topikal à menghambat biosintesa mediator dan mengganggu komunikasi antar sel dengan mencegah pelepasan limfokin, antihistamin topikal.

Terapi Sistemik :
-     Anti histamin dan steroid sistemik dapat diberikan pada kasus yang berat.
-     Cromolyn topical adalah agen profilaktik yang baik untuk kasus sedang sampai berat. Bila tidak ada hasil dapat diberikan radiasi, atau dilakukan pengangkatan giant papil.
-     Dexamethasone 2-3 tablet 4 x sehari selama 1-2 minggu
-     Antibiotik dapat diberikan untuk mencegah infeksi sekunder disertai dengan sikloplegik.

Pencegahan
  • -          Menghindari tindaka menggosok-gosok mata dengan tangan atau jari
  • -          Menghindari daerah yang berangin kencang
  • -          Kacamata gelap untuk fotofobia dan untuk mengurangi kontak dengan alergen di udara terbuka
  • -          Kompres air dingin untuk mengurangi gejala
  • -          Air mata buatan atau tetes mata artifisial berfungsi melarutkan alergen dan mencuci mata.

Prognosis
Konjungivitis vernal dapat membaik pada sebagian besar kasus à sembuh spontan (Self Limited Diseases), tetapi dapat terus berlanjut dari waktu ke waktu, dan semakin memburuk selama musim-musim tertentu. Komplikasi juga dapat terjadi apabila tidak ditangani dengan baik.

Komplikasi
Dapat menimbulkan keratitis epitel atau ulkus kornea superfisial sentral atau parasentral, yang dapat diikuti dengan pembentukan jaringan sikatriks yang ringan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan penglihatan menurun. Kadang-kadang didapatkan panus, yang tidak menutupi seluruh permukaan kornea. Perjalanan penyakitnya sangat menahun dan berulang, sering menimbulkan kekambuhan terutama di musim panas.